PT. SRITEX


ASSALAMUALAIKUM WR.WB.

SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEMUA.

Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan sistem produksi yang di terapkan oleh perusahaan PT. SRITEX / Sri Rejeki Isman, kalian tau kan perusahaan ini ? perusahaan ini berjalan di bidang usaha textile. Langsung saja kita masuk ke topik.

#SEJARAH PT. SRITEX

Perusahaan PT.Sritex merupakan salah satu perusahaan textile dan garmen terbesar se-Asia Tenggara. PT Sritex juga memproduksi seragam untuk Indonesia & perusahaan-perusahaan internasional, serta seragam untuk instansi pemerintah seperti:  PT. Freeport Indonesia, Blue Bird Group, Maspion Group, Sodexo, Djarum, Maybank, 
Deutsche Post, DHL, Pos Indonesia, Korps Pegawai Indonesia (Korpri), dll. Merk pakaian “Azzahra” dan “Guesst” itupun buatan karyawan PT. Sritex. Perusahaan ini berdiri sejak 1966 oleh Alm. H.M. Rukminto.
Perusahaan ini mampu bersaing dengan perusahan-perusahaan lainnya. Setiap peluang akan dimanfaatkan secara maximal dan setiap hambatan dapat diselesaikan dengan cepat. Prinsip “cheng-li” adalah salah satu prinsip yang dijalankan oleh perusahaan Sritex agar perusahaan ini tetap jaya dan maju. Penggunaan prinsip yang dimaksud adalah seorang pengusaha harus adil, tidak boleh merugikan orang lain. Selain prinsip sukses, Lukminto pun ternyata mempunyai 45 prinsip hidup.

#PROSES PRODUKSI, HASIL PRODUKSI DAN PEMASARAN

1.     Proses Produksi
Sebuah perusahaan terintegerasi, Sebagai sebuah perusahaan terintegrasi, Sritex dapat memproduksi rangkaian produk dari benang, kain mentah, kain jadi hingga pakaian jadi atau garmen, termasuk di dalamnya seragam dan beragam baju untuk pria dan wanita.
            Proses produksi SRITEX terbagi dalam empat divisi: Spinning, Weaving, Finishing dan Garment.

A.    Pemintalan (Spinning)
Pembagian berputar mengubah serat menjadi benang.  PT. SRITEX
terus meningkatkan produksi nya dengan kapasitas produksi 353.000 bal benang / tahun tentunya dengan menggunakan mesin yang berjumlah 2.500 mesin dengan lebih 320.000 cincin spindle yang di impor dari Asia dan Eropa.

B.     Penenunan (Weaving)
Sesudah di pintal tadi sekarang masuk ke tahap penenunan,
dimana yang tadinya benang di ubah menjadi kain. Tentunya dengan menggunakan peralatan High – Tech. Di pabrik tersedia 2.600 mesin mesi tenun dengan kapasitas produksi 120.000.000 meter kain/tahun.

C.     Pencelupan dan Percetakan (Finishing)
Seteleah di pintal, lalu di tenun menjadi kain mentah, sekarang
waktunya kain mentah di jadikan kain jadi, inilah maksud dari finishing. Kain mentah di olah dengan menggunakan mesin yang luar biasa canggih dan dukung 3 jalur produksi pencelupan, 9 mesin cetak rotary, 12 mesin jet pencelupan, 9 mesin stenter dengan kapasitas produksi 120.000.000 meter/tahun.

D.    Garment
Divisi ini mengubah dari kain jadi tadi menjadi pakaian yang siap
jadi. Memproduksi garmen, yang merupakn proses lanjutan dari proses produksi tekstil, dimana bahan-bahan kain yang telah selesai diproduksi kembali hingga menghasilkan produk jadi seperti wears, uniforms.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Srtitex didukung oleh sepenuhnya oleh manajeman yang terdiri dari para direktur yang memimpin  Direktorst dan SBU, diawasi oleh jajaran Komisaris dan Presiden Direktur yang memiliki pegalaman di bidang industry Tekstil dan Garme. Didukung pula oleh karyawan-karyawan yang memiliki kapabilitas dan pengalaman yang luas baik dalam industry serta pemasaran tekstil dan garmen.
Sebagian dari produksi Sritex cukup memberikan hasil signifikan adalah unit produksi bahan kain dan pembuatan uniform angkatan bersenjata dari berbagai negara termasuk didalamnya untuk TNI.
 

2.     Hasil Produksi

 PT. SRITEX memproduksi seragam militer maupun non militer  untuk Indonesia & perusahaan-perusahaan internasional, serta seragam untuk instansi pemerintah seperti:  PT. Freeport Indonesia, Blue Bird Group, Maspion Group, Sodexo, Djarum, Maybank, Deutsche Post, DHL, Pos Indonesia, Korps Pegawai Indonesia (Korpri), dll. Merk pakaian “Azzahra” dan “Guesst” itupun buatan karyawan PT. SRITEX.
Produk perusahaan dibagi menjadi empat kategori, yaitu, kapas, benang, kain, dan pakaian yang dijual kepada produsen tekstil serta pengecer. 70% hasil produksi diekspor ke luar negeri, 30% diantaranya adalah pakaian militer. Selain pasar lokal, perusahaan mampu menembus ke 94 pasar di 55 negara antara lain: Jerman, Australia, Singapura.
Perusahaan ini juga menyediakan produk seragam untuk perusahaan maupun militer. Saat ini, mencakup seragam militer dan mendukung produk selama lebih dari 30 negara.


Mungkin segitu saja penjelasan dari saya, apabila ada kesalahan mohon di maafkan. Sampai jumpa di tulisan selanjutnya yaa. Akhir kata,
WASSALAMUALAIKUM WR.WB.

Referensi :
(diakses pada tanggal 16 November 2018 pukul 20.18 WIB)

(diakses pada tanggal 16 November 2018 pukul 20.24 WIB)

(diakses pada tanggal 16 November 2018 pukul 20.28 WIB)

Komentar

Postingan Populer